Senin, 28 Oktober 2013

Memperbaiki Flashdisk yang rusak karena salah format saat membuat bootable flashdisk/ install dari flashdisk

Udah lama gak pernah nulis lagi, tutorial kali ini saya buat karena saya bersyukur flasdisk 32GB saya gak jadi rusak. Sebelum saya lanjutkan ke tutorial, saya mau berbagi cerita kenapa sampai flashdisk saya jadi rusak.
Begini ceritanya... 
Dini hari tanggal 29 oktober 2013 saya mau coba buat liveusb/bootable disk untuk install OS windows 8. Saya memutuskan untuk mencari referensi dengan searching di Google, banyak aplikasi + tutorial yg saya baca, gak tau kenapa saya mau pake ini aplikasi, nama aplikasinya "rufus_v1.4.0_ALPHA" 


Nih penampakannya 

Saya mulai ikuti tutorial yang ada, saat sudah sampai proses format dan writing image (file iso) saya start program dan saya tinggal nonton film "Taichi Zero" wkkwkw. pas flmnya dah habis, saya cek ke aplikasi rufus, eh  malah gagal tulis, dan al hasil flashdisk saya sudah tidak terbaca lagi di win explorer, ciri ciri rusaknya gini :

1. FD terbaca di Disk management tapi tak muncul di windows explorer
2. FD bisa di format dari disk management tapi tetap tak muncul di windows explorer
3. FD terbaca di sistem Linux, Tapi tak terbaca di windows
4. FD kedip2 (menandakan terbaca) tapi tetap tak muncul di windows explorer

Saya mulai searching lg di google cari cara memperbaikinya, nemu cara yang menyarankan untuk reset memory flashdisk katanya cari info tentang fd dengan aplikasi usbview, terus disuruh nyari info tentang Vendor ID (VID) sama Product ID(PID), disuruh nyari reseter yang pas buat tipe Flashdisk Kingston 32 GB Dengan controller "SSS6697HI-U6C",  pokoknya ribet bgt. Karena gak nemu reseter yang pas, akhirnya saya nyerah. Saya berfikir menghayal sambil merenung sejenak, yang ada dalam benak saya "aplikasi refus tadi ngeformat dulu baru nulis file isonya, seharusnya aplikasi ini bisa ngeformat flasdisk ini lagi supayakembali ke kondisi awal". Saya coba buka lagi aplikasi Refus nya, saya coba cari nama flasdisk saya, ternyata memang sudah tak terbaca. Setelah beberapa saat memandangi aplikasi ini ternyata ada pilihan untuk menampilkan drive tak terbaca, setelah di centang baru muncul "NO_DRIVE" dengan ukuran 32GB, dengan yakin saya pilih drive itu terus klik start format. tanpa Tulis iso. Dan akhirnya  TADAAAA,,,  FD SAYA AKHIRNYA TERBACA.

Tutorialnya :

1.  Colok FD yang rusak ke slot USB
2. Jalankan Aplikasi Refus, Kalo gak punya download aja nih >> rufus_v1.4.0_ALPHA
3. Centang "list non removable or unpartitioned USB disk"

4. Pilih disk yang kira2 Flashdisk kamu (lihat ukuran disknya/ sesuaikan dengan spesifikasi flashdisk)
5. Pilih Cluster Size (gua pilih 64K)
6. Hilangkan centang "create a bootable disk using "(Tanpa writing image/iso)
7. Berdoalah semoga berhasil
8. Start Aplikasi
9. Setelah selesai Cabut dan colokan kembali Flashdisk yang tak terbaca tadi.
10. Kalau kembali muncul, Selamat dan sukses untuk anda. 

Terimakasih sudah mau membaca, semoga berguna. ^_*






Read More..

Sabtu, 05 Februari 2011

TIWAH UPACAR PENGHORMATAN TERAKHIR MASYARAKAT DAYAK NGAJU

Oleh : Agnes Dwi


Debu putih pekat menutupi sepanjang jalan yang bergelombang, pasir putih bak bibir pantai terhampar dikanan-kiri jalan. Bahkan bukit-bukit pasir membingkai jalan terjal yang harus kami tempuh selama kurang lebih tiga jam siang ini. Perjalanan menuju daerah Pangi, Kabupaten Pulang Pisau, di propinsi Kalimantan Tengah merupakan perjalanan yang lumayan sulit ditempuh, terkadang rombongan mobilyang saya tumpangi harus menyingkir ke kubangan air ketika berpapasan dengan pengendara mobil lain, atau meliuk ke kanan dan kiri untuk menghindari lubang yang mengangga.

Tempat penyelenggaraan Upacara Tiwah, tak jauh dari jalan raya desa, sejak masuk perkampungan Pangi, terlihat tenda-tenda berjajar disepanjang jalan. Rupanya Upacara Tiwah ini juga dimanfaatkan oleh para pedagang untuk berjualan. Mulai dari makanan, kerajinan, pakaian, hingga tempat karaoke menyemarakkan lingkungan tempat upacara. Menurut Bapak Prada, dalam upacara ini seluruh kerabat berkumpul baik dari dalam desa ataupun dari luar desa. Sehingga kemeriahan suasana menjadi salah satu daya tarik dan hiburan untuk masyarakat. Saya menyaksikan tiap rumah dipenuhi oleh anggota keluarga yang datang untuk mengikuti rangkaian upacara Tiwah.

Kedatangan saya bersama beberapa penganut Hindu Kaharingan kali ini untuk melihat langsung serta mendokementasikan penyelenggaraan upacara Tiwah. Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Kaharingan, Tiwah merupakan rukun kematian yang tertinggi. Upacara Tiwah dilaksanakan akibat adanya kematian yang menimbulkan sial atau pali (pantangan) sehingga tiap keluarga yang memiliki anggota keluarga yang meninggal diwajibkan untuk melaksanakan upacara Tiwah.Jumlah arwah yang ditiwahkan adalah terdiri 14 orang dewasa dan 3 orang anak-anak.

Upacara Tiwah merupakan salah satu upacara ritual keagamaan yang menjadi kekayaan budaya masyarakat Dayak Ngaju, Kalimantan Tengah. Bagi masyarakat Dayak Ngaju, penganut Hindu Kaharingan upacara kematian merupakan upacara yang sudah menjadi tradisi sehingga menjadi kebiasaan yang membudaya dan melekat sehingga wajib untuk dilaksanakan. Ajaran Ranying Hattala Langit (Tuhan) menjadi dasar pelaksanaan upacara ini. Menurut kepercayaan mereka, jalan untuk mencapai Lewi Tata atau Rumpang Tulang Rundung Raja Isen Kamalesu Uhat (sorga).

Waktu pelaksanaan upacara Tiwah berlangsung selama sebulan sejak akhir Juni hingga tanggal 11 Juli 2010, memerlukan persiapan matang serta biaya yang cukup besar. Beberapa persiapan dalam upacara Tiwah adalah; persiapan awal, persiapan upacara Tiwah, Pelaksanaan upacara tiwah, akhir upacara Tiwah, akhir upacara Tiwah dan Balian Baluku Untung.

Upacara Tiwah dapat dilaksanakan secara bersama-sama secara gotong royong dan melibatkan banyak orang tanpa membedakan status sosial. Dalam hal ini semakin banyak keluarga yang melaksanakan tiwah maka akan meringankan biaya yang harus ditanggung.

Dalam upacara Tiwah, pemimpin rohani yang disebut Basir dan Duhung Handepang Telun. Sesajian atau sarana yang dibutuhkan dalam upacara Tiwah banyak menggunakan simbol-simbol serta tarian sakral yang disebut manganjan. Persembahan suci khas masyarakat dayak, diikat pada sebuah patung (sapundu) yang nantinya akan ditombak oleh ahli waris pihak kelurga yang melaksanakan Tiwah.

Ritual upacara tiwah diyakini sebagai pemujaan terhadap Tuhan, dengan kayanya simbol-simbol sarana upacara, simbol rasa bhakti untuk memuja Tuhan. Upacara tiwah diyakini sebagai sarana untuk berhubungan dengan kekuatan dan kekuasaan Tuhan melalui simbol sarana upacara seperti Balai Nyahu, sangkairaya, Tihang Bendera, Sahur, Tihang bendera liau, Manganjan, Malahap, Balian, Hanteran, Balai anju-anjung, pasah kanihi, sapundu, palangka, sandung dan lain-lain.

Upacara tiwah ini berfungsi menghantarkan Telu Liau (tri liau) Kelewu Tatau sesuai dengan pesan suci Tuhan kepada utus (keturunan) Maha Taja Banu dan berfungsi sebagai pensucian bagi mereka yang ditinggalkan (tarantang nule) dalam menghantarkan Lewu kelewu tatau dengan simbol upacara Hanteran Basir Munduk dan Ngarahang Tulang. Hantaran dilaksanakan oleh Dukung Handepang Telun manamunan (mencontoh) Raja Pampulau hawun melaksanakan Tiwah Suntu di Lewu bukit Nandan Tarang. Tugas Handepang Telun adalah menghantarkan Liau Haring Kaharinangan yang berasal dari Tuhan saat tabuh pertama mariaran Lanting Sambeng Nampalang Penyang.

Dalam upacara tiwah ini, anggota keluarga diajak untuk mewujudkan bakti kepada keluarga, leluhur dan badan kita yang telah memabntu kita selama hidup. Sebagai anggota keluarga dalam tiwah ini diharapkan keluarga menghormati, menghargai, mencintai dan memuja sejak masih hidup hingga mati dan menyucikan atma dan badannya. termasuk kegiatan mengangkat, menyucikan tulang-tulang dari kuburan dan diangkat ke dalam Sandung.

Pada pelaksaan Tiwah terdapat pali atau pantangan yang harus diikuti oleh peserta tiwah dan pengunjung. Pali atau pantang tersebut merupakan wujud kesadaran akan kesemimbangan hidup didunia dan akhirat. Dalam pali atau pantang inilah yang melahirkan kesadaran untuk memenuhi kewajiban yang menjadi tanggung jawab moral kepada leluhur, keluarga, dan orang tua yang ditiwahkan. Pali atau pantangan tersebut ditempel di Balai Nyahu, sehingga siapapun yang datang dapat membacanya.

Sejak malam Balai Nyahu telah ramai dikunjungi oleh anggota keluarga yang akan melaksanakan Tiwah, Balian yang berjumlah tujuh orang telah bersiap untuk melakukan pekerjaan Shang Hiang yang diturunkan memindahkan arwah yang sudah meninggal kembali ke alam rahim ibu.

Pada malam hari acara puncak dalam upacara Basir/ulama telah bersiap duduk berjajar disebuah tempat yang telah disiapkan. Sebelum upacara dimulai Basir di beri ikatan tangan sebagai ketahanan tangan agar mereka memiliki kekuatan meskipun dirasuki Sang Hiang Langit dan diletakkan gong di alas kakinya. Hal ini bermakna untuk menghormati Sang Hiang yang agung, mereka melaksanakan upacara hingga pagi hari dengan menggunakan bahasa Sang Hiang.

Peran Basir Munduk (balian) tugasnya menghantarkan Liau Balwang Panjang, yang berasal dari zat bapak pada saat tabuh kedua, dengan Marian Banama Nyahu, dan Liau Karahang Tulang dari zat ibu menghantarkan pada saat Balian Ngarahang Tulang tabuh ketiga menggunakan Talawang Teras jambu Bahandang, dengan proses menuju Lewu Tatau harus nyambung dengan Lamban Bulau Naliung Liu, Makang Garing tukang Tuyung (tali pusat) sesuai dalam kitab suci Panaturan manyarurui jalan ewan tesek dumah bara AKU (membawa mereka melalui jalannya untuk datang padaku).

Tiwah disebut Tabuh, sejak pagi masyarakat sudah berkumpul. Tarnatang nule sudah mempersiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk beberapa kegiatan, termasuk petugas yang menombak korban. Pada upacara ini dimulai dengan rangkain manganjan dan mempatei metu (hewan korban) yang diikat pada sapundu. Hal ini terus dilakukan hingga tabuh ketiga. Jumlah hewan korban sebaiknya makin banyak untuk meningkatkan kesejahteraan. Makna penombakan hewan tersebut yang dilakukan oleh keluarga, maka keluarga mentas yang disaksikan oleh semua keluarga. Sebagai contoh ketika pasangan kita meninggal dan belum melaksanakan upacara tiwah maka tidak diijinkan untuk menikah. Tiwah disaksikan oleh seluruh ahli waris berfungsi sebagai penyaksian bahwa kita telah melakukan upacara tiwah.

Panas makin menyengat tepat pukul 14.00, Duhung Handepang Telun sudah bersiap dengan pakaian khusus untuk memimpin upacara yang disebut Hantaran. Tugasnya menghantarkan jalan kuasa Tuhan kepada yang kuasa. Sementara Basir Mundu berjalan mengelilingi hewan yang akan dikorbankan, tugas mereka adalah meluruskan roh tulang dan roh daging kepada Tuhan.

Umat Hindu Kaharingan percaya bahwa ajaran agama akan memberikan jalan untuk keselamatan manusia karena cinta kasih Ranying Hattala Langit (Tuhan) kepada umatnya. Ranying Hattala Langit (Tuhan) disebut Maha bijaksana, Maha pengasih, Maha Segalanya, karena Tuhanlah yang memberi nafas kehidupan kepada kita dan karena cinta kasihNya kita kembali padaNya, melalui upacara Tiwah.

Bertemu dengan masyarakat Hindu Kahariang dan berbincang tentang harapan mereka terhadap pelaksanaan uapacara Tiwah, makin membangkitkan sebuah harapan bahwa Kaharingan adalah agama yang berasal dari kehidupan dan selalu memberikan kehidupan. Karena ia tinggal dan ada disekitar kita, ia bersatu dengan alam dengan kehidupan ini. Seiring dengan perkembangan agama-agama lain, upacara Tiwah dapat menerima perbedaan yang ada. Hal ini tergambar dari proses pemotongan hewan yang di tombak dalam upacara Tiwah.

Untuk menghormati keluarga Muslim, hewan yang di korbankan disembelih atau dipotong oleh perwakilan dari muslim. Selanjutnya dalam penyajiannya mereka juga selalu mengatakan bahwa ini daging sapi atau babi kepada siapa saja yang menyantap hidangan yang disajikan. Hal ini sebagai bukti bahwa masyarakat Hindu Kaharingan sangat menghargai perbedaan kepercayaan diantara mereka.

Satu hal yang unik di Dayak Ngaju, Tiwah dapat dilaksanakan oleh umat dari agama apapun tetapi dengan tata cara asli masyarakat Hindu Kaharingan. Menurut Bapak Prada, keluarga muslim atau Kristen dapat ikut melakukan Tiwah atau meniwahkan keluarganya yang lain yang pemeluk agama Kaharingan. Bahkan ada juga beberapa penganut selain Hindu Kaharingan yang ikut melaksanakan Tiwah.

Bercengkerama dengan keberagaman memang selalu memberikan ruang sejuk bagi kehidupan beragama di Indonesia. Masyarakat Hindu Kaharingan memberikan bukti, bahwa perbedaan itu dapat disatukan dengan budaya saling menghormati, menghargai leluhur dan meninggikan penghargaan terhadap orang tua, tetua dan keluarga. Kaharingan adalah kehidupan, kehidupan itu berada dekat dengan tiap individu. Dalam upacara tiwah ini tiap manusia memiliki kewajiban untuk melakukan bhakti kepada Tuhan dan keluarga, dengan menciptakan keselarasan, keseimbangan antara manusia dengan Tuhan antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam lingkungannya.

Senja mulai merah ketika saya bersama rombongan meninggalkan Pangi, Pulang Pisau. Perjalanan pulang menuju Palangkaraya segera dimulai. Debu masih terus menutupi sepanjang perjalanan pulang, pasir putih meremang di sepanjang sisi jalan sementara aroma kehidupan tetap singgah dihati untuk makin menghargainya sebagai anugerah yang mestinya disyukuri. Masih terngiang ditelinga satu harapan yang tetap terbawa “Kaharingan ingin tetap diakui sebagai agama asli masyarakat Dayak Ngaju”


Read More..

Rabu, 22 Desember 2010

Perfect World Nienna Taranis (private server)



XP / SP / Drop / Gold rates :

3500 / 1500 / 1000 / 1000

gold/koin gratis (1000000/kalau habis bisa minta lagi wkwkw)

senjata Nirvana,Warsoul,

soul stone gampang didapat,

level awal 1, max level 150, pixie Dewa dari bintang 1 - 3, Q wibawa 89 - 109, reput 200k/rank 8

semua item mall 1o koin semua update, pet baru,alat terbang baru,

player dari Indonesia,italy,spanyol,USA, dll

event tiap hari, naik lv gampang paling lama 1 minggu lv 150

tidak ada donasi untuk senjata donasi hanya untuk pet ride dan naikin level

untuk jelasnya buka aja webnya

Perfect world Nienna Taranis


^_^ we are BORNEO

Read More..

Tugas Orkom (organisasi Komputer ) Sensor suhu dengan menggunakan microcontroller AT89C51

This is actually a temperature logging System. Here 8 temperature sensors areconnected(4 shown in diagram for simplicity). values of all the sensors are sentserially by AT89C51 to pc. Software "DAQ System " takes these valuesand show them on its front panel, and also logs them to the data base "daq.mdb".we can set some parameters like set point , low limit ,and high limit . whentemperature of some sensor increases beyond set point ,the heater connected tocontroller (specific for that sensor) will be turned OFF( ON in opposite case ).Highlimit and low limits are for alarm. when temperature goes above high limit orbelow low limit the alarm will be turned on.

other features coming soon in DAQ 1.1 version including labview portion




The source code for the project is written in Visual Basic and C-language. You can download the vb-code , c-code, schematic, and if you don't have a cross compiler then you can directly burn the HEX file on to your chip
DAQ System.zip

For any help regarding the project please post your queries at Rickey's Embedded Forum
http://www.kmitl.ac.th/

Read More..

Minggu, 29 Agustus 2010

EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM ( E I S )

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM
( E I S )

NAMA : TONI SEPTIA
NIM : DBC 106 068


PROGRAM STUDIO TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2009
EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM

EIS adalah sebuah Sistem terkomputerisasi yang menyediakan akses bagi eksekutif secara mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan critical success factor (faktor penentu keberhasilan). (Watson, 1993 )

KARAKTERISTIK E I S :
 Dibuat untuk individual executive users.
 Mengekstrak, menyaring (filter), menyingkat dan melacak “critical data”
 Menyediakan on-line status access.
 Mengakses dan mengintegrasikan data internal dan eksternal.
 Bersifat user friendly.
 Digunakan langsung oleh eksekutif tanpa perantara.

Istilah Executive Support System (ESS) digunakan untuk sistem yang memiliki kemampuan lebih dari EIS, yaitu :

 Tersedia fasilitas komunikasi elektronik, mis. E-mail, computer conference, word processing.
 Memiliki kemampuan analisis data, misalnya spredsheet, query language.
 Memiliki organizing tools, misalnya electronic calendaring.

Tujuan dari pembangunan aplikasi Executive Information System (EIS) adalah untuk membantu para manager atau para eksekutif dalam mempelajari tentang sebuah organisasi, bagaimana proses-proses bekerja , interaksi antara lingkungan luar dengan lingkukangan dalam suatu organisasi dan pendukung dalam pengambilan keputusan berdasarkan data yang akurat. Secara global , EIS merupakan sistem yang digunakan oleh top level management sehingga para penggunanya dapat memperoleh informasi yang telah ada di sistem konvensional dan informasi yang di dapatkan merupakan informasi hasil dari sistem yang dikastemisasi sesuai dengan kebutuhan output informasi tersebut . EIS membutuhkan kastemisasi dikarenakan data input yang diperlukan untuk menghasilkan output yang dibutuhkan oleh top level management merupakan informasi yang telah diolah sebelumnya sehingga menghasilkan informasi yang dapat dianalisa baik secara rentang waktu dan juga secara global.

Faktor – faktor penunjang:
Faktor penunjang dalam membangun Executive Information System, yaitu :
Faktor External dan faktor internal
Faktor External:
- lingkungan luar yang semakin kompetitif
- kebutuhan yang mengakses data external
- pengembangan / perabahan regulasi dari pemerintah
- lingkungan yang sangat cepat berubah
Faktor internal:
- kebutuhan informasi berkala
- kebutuhan untuk mengakses data operasional
- kebutuhan untuk meningkatkan komunikasi
- kebutuhan update cepat dalam pengambangan bisnis yang terdapat pada unit-unit perusahaan
- kebutuhan untuk mengakses database perusahaan

Komponen EIS terdiri dari
1. hardware
Contoh dari hardware yang mendukung adalah sebagai berikut
o Komputer yang memiliki storage yang besar
o Computer klien yang memadai
2. Software
Contoh dari hardware yang mendukung adalah software yang memiliki skema client/server dimana software tersebut dapat diakses melalui jaringan local contohnya sebagai berikut
o Software server database, misalnya ms access, sql server, mysql
o Menggunakan bahasa visual programming, contohnya delphi atau visual studio
o Graphical user interface
o User friendly
3. Interface
Sejak EIS menggunakan data dari berbagai macam sumber, baik yang didapat dari database data internal maupun data yang dikumpulkan dari data external yang dapat berupa data memo, data analisa, data laporan dan lain lain. Untuk itu diperlukan interface yang dapat memadukan data-data yang masih relevan dengan data yang digunakan untuk eis. Contoh interface antara lain adalah report berjadwal, tanya jawab(kuisioner/angket), menu-driven, bahasa, dan input/output


4. komunikasi data
Jaringan yang memadai untuk menunjang proses data yang dapat berupa data text ataupun data grafik sehingga pertukaran informasi dapat dilakukan dengan sempurna. Diharapkan kombinasi dari software dan hardware dapat didukung dengan kinerja jaringan yang memadai

5 langkah saran meningkatkan EIS :
1. Ambil inventaris masuk Informasi Transaksi
Eksekutif tidak selalu mempunyai persepsi yang jelas tentang sistem informasi. Untuk ini, eksekutif dibantu oleh sekretarisnya untuk membuat log information transaction yang selanjutnya dimasukkan kedalam database.
2. Merangsang Sumber High-valure
Dengan adanya identifikasi sumber daya yang bernilai tinggi, eksekutif dapat mengambil langkah agar sumber daya tersebut lebih mudah dikomunikasikan.
3. Mengambil Kesempatan Menguntungkan
Saat informasi bernilai tinggi muncul, eksekutif harus segera menanganinya.
4. Menyesuaikan System untuk Individu
Setiap eksekutif memiliki cara yang unik tersendiri dalam memperoleh informasi.
5. Mengambil Keuntungan dari Teknologi
Eksekutif umumnya berpikiran terbuka (open-minded) terhadap sistem informasi dan mempertimbangkan berbagai cara untuk meningkatkan kemampuan sistem informasinya.

Diagram Pencarian Data EIS



Kesimpulan:
Kebanyakan eksekutif menggunakan EIS hanya untuk melakukan pencarian terfokus terhadap solusi dari masalah-masalah yang sudah diketahui dan sedikit sekali yang melakukan pencarian untuk mencari hal-hal ‘baru’ yang mungkin berguna. Dari 36 eksekutif yang diwawancara, 30 diantaranya (83%) melakukan pencarian terfokus, 9 orang (25%) melakukan pencarian, 25 orang (69%) menyatakan bahwa EIS meningkatkan efisiensi, dan 6 orang (17%) menyatakan EIS meningkatkan efektivitas. Ada bukti kuat bahwa pencarian terfokus dapat meningkatkan efisiensi, karena semua kecuali 5 orang yang melakukan pencarian terfokus juga menyatakan bahwa EIS meningkatkan efisiensi. Hubungan antara pencarian dengan efisiensi juga kuat, karena semua yang melakukan Pencarian yang melakukan pencarian terfokus, 22 tidak mengindikasikan adanya peningkatan efektivitas, sedangkan dari 9 yang melakukan pencarian, 6 menyatakan adanya peningkatan efektivitas. Untuk meningkatkan efektivitas suatu perusahaan, penulis menyarankan adanya dorongan yang ditimbulkan dari pihak perusahaan dalam menggunakan EIS untuk pencarian. Dorongan-dorongan tersebut bisa berupa program-program proaktif dari pihak perusahaan untuk melatih para eksekutif menggunakan fungsi Pencarian dari EIS karena mungkin saja perilaku para nonscanners (eksekutif yang tidak melakukan Pencarian dengan EIS) disebabkan karena kurangnya pemahaman mereka akan kapabilitas sistem untuk melakukan Pencarian (9 orang) menyatakan bahwa EIS meningkatkan efisiensi. Namun, hal tersebut tidak dapat menghasilkan kesimpulan apa-apa, karena semua yang melakukan Pencarian juga melakukan pencarian terfokus, sehingga tak dapat disimpulkan apa yang menyebabkan peningkatan efisiensi. Hal inilah yang menyebabkan model riset di figur 1 direvisi menjadi metode riset di figur 2, karena tidak ada hubungan yang bisa diambil antara pencarian terfokus dengan peningkatan efektivitas, namun hubungan Pencarian dengan peningkatan efektivitas cukup kuat. Dari 30 orang


Read More..

FASILITAS/LAYANAN PADA INTERNET

Internet services (layanan internet) adalah fitur-fitur atau layanan yang dapat dinikmati dengan menggunakan internet. Layanan internet di sediakan oleh ISP (Internet services provider)yang termasuk dengan layanan internet service adalah :
a. BROWSING/SURFING :
sebuah layanan pada internet yang berfungsi untuk menampilkan suatu situs/website guna mencari suatu informasi.
Program yang digunakan untuk browsing/surfing adalah Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, Netscape Navigator.
Untuk melakukan browsing harus mengetik alamat website pada address. Misalnya : www.detik.com, www.rotten. com, www.invir.com, www.puspendik.com, www.plasa.com, www.geocities.com, www.yahoo.com
b. EMAIL (Electronic Mail)
sebuah layanan untuk pengiriman surat elektronik. Untuk mengirim email kita harus mempunyai email (mailbox). Untuk membuat mailbox melalui website tertentu yang menyediakan layanan tersebut. Yahoo.com, plasa.com, telkom.net, doramail.com, dll.
c. MAILING LIST
sering disebut dengan milis, yaitu layanan internet sebagai pengembang an dari email yang difungsikan untuk berdiskusi. Melalui milis kita dapat menyampaikan pengumuman seperti lomba pidato, olimpiade math, science, artikel menarik, dll.
Setiap email yang dikirim akan disampaikan kepada seluruh anggota shg mendapatkan informasi.
Untuk mendapatkan layanan milis kita dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh www.yahoogroups.com
d. INTER RELAY CHAT (CHATTING)
adalah fasilitas yang diguna kan untuk melakukan perbincangan atau bercakap-cakap melalui internet menggunakan teks atau sering disebut dengan chatting.
e. NEWSGROUP
adalah aplikasi internet yang berfungsi untuk berkomunikasi antara satu dgn yg lain guna membahas suatu topik dalam sebuah forum. Grup-grup akan menjadi sarana pertemuan jarak jauh secara elektronik. Contoh : diskusi tentang Indonesia alt.culture.indonesia, soc.culture.indonesia; tentang internet alt.internet; tentang serial tv : alt.tv.x-file, alt.tv.xena, tentang hobi : alt.filateli.rec.collection.stamps
f. FILE TRANSFER PROTOCOL (FTP)
adalah fasilitas untuk mengi rim suatu file yang disertakan melalui email. File yang dikirim dapat berupa file naskah (word), gambar, animasi, musik dll.
g. TELECONFERENCE
adalah fasilitas internet yang juga digunakan untuk berbincang-bincang dengan cara yang kompleks yaitu mulai dari suara hingga gambar, shg seolah-olah kita dapat langsung berhadapan dengan lawan bicara. Fasilitas ini merupakan pengembangan dari chatting. Komputer yang digunakan untuk teleconfe-rence harus dilengkapi dengan web camera, sound card, tv tuner, VoIP.
Fasilitas ini sangat cocok untuk melakukan rapat atau perte-muan jarak jauh karena bisa saling memandang dan mendengar secara langsung.
h. INTERNET TELEPHONY
yaitu fasilitas untuk berkomunikasi dgn suara melalui internet menggunakan pesawat telepon. Pulsa yang dibayar sama dengan pulsa internet walapun dilakukan secara SLJJ atau SLI. Software yang digunakan untuk telephony adalah Net2phone, buddytalk, media ring talk dll.
i . INTERNET FAX
Internet juga dapat digunakan untuk mengirim faximili yang secara umum dilakukan melalui mesin faksimili. Biaya yang dibebankan adalah biaya lokal atau sama dengan internet. Fasilitas ini sangat mempermudah para sekretaris perusahaan untuk mengirim faksimili dalam jumlah yang banyak.
2. MANFAAT INTERNET
Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet: (1) Informasi untuk kehidupan pribadi : kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani, sosial. (2) Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja : sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum komunikasi.

Search Engine adalah suatu portal website yang menyediakan informasi pencarian data-data yang dibutuhkan pengunjung internet. Untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan, pengunjung internet masuk ke situs tersebut dan melakukan pencarian. Website search engine yang terkenal adalah Google dan Yahoo.

Cara kerja search engine pertama-tama mencopy paste semua halaman website yang ada di dunia. Setelah data tersebut masuk kemudian diolah dengan algoritmanya sendiri. Saat pengunjung mencari data yang dibutuhkan, dengan algoritmanya dia menampilkan data sesuai yang  dimasukkan pengunjung.

Berikut ini beberapa macam algortima pencarian yang digunakan oleh search engine:

List Search:

Algoritma ini bekerja dengan cara mencari secara berurutan. Kita bisa membayangkannya seperti saat kita ingin mencari seseorang dalam sebuah antrian. Maka kita mencarinya dengan cara memeriksa satu persatu, dari awal antrian hingga kita menemukan orang yang ingin kita cari.

Cara atau algoritma seperti ini biasanya digunakan saat kita ingin mencari dengan menggunakan satu faktor atau satu kunci saja sebagai penentu. Untuk antrian yang pendek, cara ini mungkin cukup efektif dan efisien. Tapi untuk mencari sebuah kata dari milyaran web page yang ada di internet, maka akan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Tree Search

Bayangkan sebuah pohon! Bayangkan mulai dari akar, batang, cabang, kemudian ranting-rantingnya. Begitulah cara kerja dari algoritma ini. Algoritma ini akan bekerja dengan cara mencarinya dari yang paling mendekati hingga ke yang paling tidak mendekati. Atau bisa juga dikatakan dari yang paling umum hingga ke yang paling spesifik, atau sebaliknya.

Algoritma ini mirip dengan cara yang digunakan orang untuk mengatur internet. Seperti yang kita tahu, setiap situs yang ada di internet itu mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kita bisa menelusuri keterkaitan ini dengan cara memulai dari tingkat yang paling kecil dulu, kemudian ke tingkat yang paling besar, atau sebaliknya.

Tree searches adalah cara yang ampuh digunakan untuk melakukan pencarian di internet, akan tetapi cara ini tidak selalu memberikan hasil yang memuaskan.

SQL Search

Diambil dari kata sequel. Satu kelemahan saat melakukan pencarian menggunakan metode Tree Search yaitu pencarian dilakukan dengan cara dari point ke point, atau dari satu titik ke titik. Itu artinya data harus dicari secara hirarki, dari besar ke kecil atau sebaliknya. Dan kelemahan ini bisa teratasi dengan menggunakan SQL search.

Informed Search

Algoritma informed search bekerja dengan cara mencari solusi yang spesifik atau khusus dari sebuah dataset yang bercabang-cabang (tree dataset). Sesuai dengan namanya, algoritma ini tidak selalu cocok digunakan untuk melakukan pencarian di internet. Karena algoritma ini cuma cocok digunakan untuk pemecahan masalah-masalah yang spesifik atau khusus saja. Sedangkan kita seringkali ingin mencari pemecahan untuk masalah-masalah yang bersifat umum atau luas.

Adversarial Search

Adversarial search bekerja dengan cara mencari berbagai kemungkinan solusi atas sebuah masalah. Ini seperti saat kita melakukan permainan rolex atau gambling, dimana semua kemungkinan akan kita coba. Algoritma ini sulit digunakan untuk melakukan pencarian di internet, sebab berapa banyak kemungkinan yang akan di dapat untuk mencari sebuah kata di internet? Nyaris tak terhingga.

Constraint Satisfaction Search

Saat kita mencari suatu kata/kalimat di internet, maka algoritma constraint satisfaction search ini sepertinya adalah metode yang paling mendekati atau sesuai dengan keinginan mu. Algoritma pencarian jenis ini, akan mencari solusi dengan cara memberikan berbagai alternatif pilihan. Algoritma ini akan mencari dengan berbagai cara, dan tidak harus dengan cara yang berurutan.

Google,yahoo search,amazon.com, answers.com, ask.com

Ada beberapa operator tingkat lanjut(operator advance) yang dapat anda gunakan seperti, Intitle, allintitle, Inurl, allinurl, filetype, allintext, Site, Link, Inanchor, Daterange, Cache, Info, Related, dan yang lainya. Pada tutorial Operator Advance ini saya akan berbagi tentang beberapa Sintaks Operator dan cara penggunaan nya.
Sintaks Operator
Untuk menggunakan operator tingkat lanjut/advance ini anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini.

1. Tidak perlu menggunakan spasi antara operator, titik dua, dan kata sesudahnya.
2. Anda dapat mencari Information dengan menggunakan sebuah "kata tunggal" atau "kalimat" dengan menghilangkan spasi antar operator dan titik dua.
3. Operator Boolean dan karakter tertentu , misal [OR] atau [+] hanya dapat diaplikasi kan untuk query operator advance.
4. Operator Advance dapat menggabungkan query tunggal dengan catatan menggunakan query dasar google, seperti sintaks operator advance.
5. Operator [ALL] hanya dapat digunakan sekali saja pada tiap-tiap query dan tidak dapat dikombinasikan.

Ada beberapa contoh query yang menggunakan operator advance seperti berikut.

1. intitle:berbagi
Query ini berfungsi mencari halaman web atau blog yang memiliki kata berbagi pada judulnya.

2. intitle:"index of"
Query ini mempuyai fungsi untuk kembali ke halaman yang mempunyai indeks frase(ungkapan) seperti pada judul.

3. intitle:"index of" antivirus
Query ini berfungsi untuk kembali ke halaman yang mempunyai indeks frase dari judul tersebut dan mempunyai kata "antivirus" disetiap halamannya termasuk URL, Judul dan Teks. Pemakaian [intitle] diperuntukkan pada frase [index of] bukan pada kata "antivirus", coba anda perhatikan akan terdapat spasi yang berada di posisi frase [index of].

Google akan mengartikan bahwa spasi tersebut merupakan akhir(end) dari operator advance untuk melanjutkan proses dari query.

4. intitle:"index of""backup files"
Query ini berfungsi untuk kembali ke halaman web atau blog yang mempunyai frase [index of] yang terdapat pada judul termasuk pada URL dan Teks. Pemakaian [intitle] hanya dapat anda gunakan untuk frase [index of].

Nah gimana pada pusing gak? hehehe, saya juga pusing. Setelah anda baca tutorial tentang Operator Advance ini yow monggo anda coba masing-masing cara penggunaan operator advance tersebut.


http://pustaka.bl.ac.id/wp-content/uploads/2008/12/uu%20ite.pdf

http://www.geocities.com/azhar_smp13/Sejarah_Blog.pdf


Read More..

SUKSES MENGIMPLEMENTASIKAN SISTEM INFORMASI

SUKSES MENGIMPLEMENTASIKAN SISTEM INFORMASI


Nama : Toni Septia
NIM : DBC 106 068
Mata kuliah : Analisis Desain Sistem Informasi


JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2009

BAB I
PENDAHULUAN
Kegagalan operasi sebuah sistem ataupun komponen tidak hanya berpengaruh terhadap komponen/sistem tersebut serta keberlangsungan dari proses produksi dimana sistem/komponen tersebut dioperasikan, lebih jauh lagi, kegagalan tersebut dapat berpengaruh terhadap keselamatan operator maupun lingkungan sekitar dimana proses produksi tersebut dilakukan. Sebagai sebuah ilustrasi, kegagalan sistem data pegawai sebuah perusahaan, saat sistem tersebut terganggu karena kurangbaiknya spesifikasi komputer yang di gunakan untuk menjalankan sistem tersebut, misalnya karna komputer yang digunakan tidak mengunakan stavolt, sehingga saat tegangan listrik turun komputer sering terestart dan mengakibatkan komputer error. Hal ini akan mengakibatkan kacaunya pengelolaan data dalam sistem tersebut, kacaunya data dalam sistem tersebut dapat mengganggu saat diadakan pembagian gaji kepada karyawan. Dengan demikian, efek dari kegagalan dari satu komponen kecil di dalam sistem akan dapat mengakibatkan kerugian yang besar.
Beberapa pertanyaan mendasar akan muncul dalam kaitannya dengan keandalan sistem. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi:
(1) Seberapa andal dan amankah sebuah sistem dalam rentang umur operasinya?
(2) Berapakah peluang sistem tidak akan gagal pada rentang operasi tertentu?
(3) Berapa tahun lagikah umur sistem jika sistem tersebut dioperasikan secara kontinyu?
(4) Mampukah sistem yang dianalisa menjamin tingkat produksi yang diharapkan jika kondisi sistem tersebut seperti pada saat dianalisa?
(5) Jika sistem yang dianalisa memiliki kondisi tertentu, bagaimanakah seharusnya sistem tersebut dirawat?

BAB II
SUKSES IMPLEMENTASI SISTEM

1. Konsep Keandalan Sistem
Keandalan sistem merupakan hal yang tak terpisahkan dari sistem itu sendiri. Menurut IEEE keandalan adalah kemampuan sistem atau komponen untuk memenuhi fungsi yang dibutuhkan dalam kondisi tertentu selama rentang waktu yang spesifik. Pengertian ini mengandung beberapa kata kunci diantaranya:

 Pemenuhan fungsi. Tentunya suatu sistem yang dibuat ditujukan untuk memenuhi suatu fungsi. Fungsi ini dapat dikatakan sebagai indikator utama keandalan suatu sistem. Bila fungsi terpenuhi dengan baik, maka sistem tersebut dapat dikatakan handal dalam menjalankan perannya. Sebaliknya, bila sistem tersebut gagal memenuhi fungsinya, maka dapat dikatakan tingkat keandalan sistem tersebut rendah, atau bahkan sistem tersebut tidak dapat diandalkan sama sekali.
 Kondisi tertentu. Keandalan sistem hanya dapat diukur pada kondisi tertentu. Pada saat perancangan dan pembuatan suatu sistem, perancang dan pengembang tentunya memiliki Datadata mengenai sistem yang dibuatnya termasuk batasanbatasan kemampuan kerja. Misalnya pada suatu perangkat elektronik, setiap komponen memiliki tiga batasan tersendiri yaitu batasan suhu kerja, batasan frekwensi kerja, dan daya listrik. Tiga batasan ini tidak boleh dilanggar selama penggunaan komponen elektronik tersebut. Bila batasan terlewati, maka dapat dimungkinkan akan menghasilkanrespon yang menyimpang bahkan dapat merusak komponen elektronika tersebut. Begitu pula dalam penentuan keandalan. Sistem yang diukur tingkat keandalannya perlu diperlakukan dalam batasanbatasan kondisi yang sesuai dengan karakteristik sistem. Bila menyimpang dari itu maka tingkat keandalan sistem tentunya akan berubah dan tidak kita ketahui seberapa handal suatu sistem tersebut.
 Rentang waktu yang spesifik. Suatu sistem bila digunakan secara terus menerus maka tingkat keandalannya dapat menurun. Misalnya kita ibaratkan sebuah komputer. Bila dibiarkan menyala tanpa perintah apapun dalam waktu yang cukup lama maka kinerjanya akan menurun. Penurunan kinerja ini meliputi respon mouse dan keyboard yang melambat, refresh rate monitor yang juga menurun, dan lainlain. Untuk itu perlu adanya batasan dan standard waktu yang tetap dalam penentuan keandalan suatu sistem. Batasan ini disesuaikan dengan lingkup kerja sistem tersebut. Misalnya untuk suatu jaringan komputer yang cukup besar, peralatanperalatan jaringan yang ada perlu memiliki keandalan tinggi selama berbulanbulan bahkan bertahuntahun. Hal ini untuk mengurangi tingkat maintenance jaringan setiap kali terdapat kerusakan.

Dari pengertian keandalan sistem diatas, nampak perbedaannya dibandingkan ketersediaan (availability) sistem. Ketersediaan adalah perbandingan antara waktu suatu sistem bekerja sesuai fungsinya dibandingkan masa jeda selama sistem tidak dapat digunakan untuk alasan tertentu. Ketersediaan cenderung hanya merupakan perbandingan kuantitatif antara berapa lama suatu sistem digunakan dan berapa lama sistem tersebut memerlukan maintenance ataupaun perbaikan. Keandalan relatif lebih tepat dikatakan sebagai kualitas dari suatu sistem. Tingkat keandalan menunjukkan seberapa besarkemungkinan proses berhasil dan menghasilkan respon yang sesuai sementara ketersediaan lebih cenderung pada seberapa lama suatu sistem bekerja dan seberapa lama sistem tersebut perlu istirahat. Sistem dengan tingkat keandalan tinggi tentunya sangat didambakan pengguna manapun. Keandalan sistem ini seharunsya juga didampingi dengan tingkat ketersediaan sistem yang tinggi pula. Dengan dua hal ini, suatu sistem dapat dikatakan sukses

2. Contoh Sistem informasi yang sukses di implementasikan

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
Sejak April 2003, Departemen Dalam Negeri (Depdagri) merintis penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Setelah lebih dari tiga tahun, ternyata sistem tersebut belum juga berjalan efektif. Namun, di Sragen, Jawa Tengah, pemerintah daerah sudah mampu menjalankan SIAK ala Sragen sendiri. Cara itu ternyata lebih efektif.
Sebelum 2003, dibutuhkan waktu berhari-hari untuk mengurus KTP. Meski warga sudah memiliki pengantar dari kelurahan, waktu yang dibutuhkan masih lama. Bahkan, tidak ada kejelasan waktu penyelesaian Mengapa demikian? KTP di kecamatan masih diproses secara manual. Dari segi tarif juga tidak transparan. Sangat mungkin pemohon KTP yang ingin mempercepat pengurusan KTP akan dikenai biaya tambahan dari tarif yang sesungguhnya (pungutan liar). Karena antarkecamatan juga belum online, jamak terjadi seorang warga memiliki lebih dari dua KTP (identitas ganda).

Pengurusan KTP yang mudah, murah, cepat, dan transparan di Sragen itu tidak bisa dipisahkan dari keberhasilan Sragen dalam memanfaatkan Wide Areal Network atau yang lazim disebut WAN. WAN merupakan gabungan antar-Local Area Network (LAN). Sebelum WAN dioperasionalkan, Sragen hanya menggunakan LAN. Itu pun hanya bisa menghubungkan jaringan antarsatuan kerja. WAN memanfaatkan gelombang frekuensi yang menyebabkan koneksitas mudah dan bisa menekan biaya operasional.

Sistem jaringan ini dikelola Kantor Pengelolaan Data Elektronik (KPDE). WAN ini telah bisa menghubungkan antarsatuan kerja di Kabupaten Sragen dan seluruh kantor kecamatan di Sragen. Antarsatuan kerja dan kecamatan bisa saling mengakses data. Hasilnya, pada 2006, data kependudukan di 20 kecamatan telah terpadu dan dijamin tidak ada penduduk yang memiliki identitas ganda.

Langkah Kabupaten Sragen menerapkan Sistem Informasi Kependudukan (Simduk) itu tidak jauh dengan SIAK yang telah dirintis Depdagri. SIAK Depdagri yang diluncurkan pada masa pemerintahan Presiden Megawati itu bertujuan agar penduduk Indonesia memiliki nomor induk tunggal yang digunakan untuk semua identitas. Antara lain KTP, surat izin mengemudi (SIM), paspor dan nomor pokok wajib pajak (NPWP). Nomor induk tunggal itu akan dimiliki seseorang dari lahir sampai dengan meninggal dunia.

Dalam praktiknya, SIAK Depdagri juga belum berjalan dengan efektif. Di beberapa daerah yang dijadikan uji coba SIAK justru terjadi kericuhan. Misalnya yang terjadi di Kabupaten Pati pada 2005. Uji coba itu ditentang para kepala desa. Menurut para kepala desa, pelaksanaan SIAK justru membuat pengurusan dokumen kependudukan seperti KTP menjadi lebih lama dan banyak pengurusan dokumen menjadi macet.

Memang, sejak awal perintisan SIAK pada 2003, pemerintah masih menghadapi banyak hambatan infrastruktur, yaitu listrik dan telepon. Di antara 410 kabupaten/kota di Indonesia, masih ada 45 kabupaten/kota yang tidak memiliki listrik dan telepon. Padahal, untuk menjalankan SIAK, daerah harus memiliki jaringan listrik. Penggunaan jaringan listrik dan saluran telepon itulah yang membuat biaya SIAK menjadi mahal.

Hanya Rp 1,2 Miliar untuk Bangun Sistem

Bupati Untung Wiyono mengungkapkan, teknologi informasi (TI) bisa menjadi sangat mahal tanpa persiapan sumber daya manusia (SDM). Mahal karena daerah tidak mampu menjalankan teknologi tersebut dan melakukan maintenance. Di banyak daerah, banyak terjadi teknologi informasi menjadi terbengkalai setelah ditinggalkan konsultan TI. Kalau daerah ingin sistem informasi tetap berjalan, daerah harus rela mengeluarkan dana yang bernilai miliaran rupiah untuk membayar jasa konsultan TI.

Namun, hal itu tidak terjadi di Sragen. Sebelum sistem ini dibangun, bupati merekrut tenaga profesional. Rekrutmen dilakukan sendiri oleh bupati yang berlatar belakang pengusaha itu. Tenaga profesional yang direkrut adalah orang Sragen asli yang berpengalaman di sektor swasta. Gaji mereka pun disamakan dengan gaji ketika bekerja di sektor swasta. Total tenaga profesional yang direkrut 112 orang. Empat di antaranya ahli TI yang kemudian dijadikan staf di Kantor Pengelolaan Data Elektronik (KPDE). Selanjutnya, KPDE mulai membangun sistem jaringan ini.

Awal dibangun, jaringan itu belum terhubung dengan kecamatan. Hanya terbatas pada satuan kerja penghasil pendapatan asli daerah (PAD). Tujuan dibangunnya jaringan itu untuk mengontrol laporan harian. Dari sini, penghasilan satuan kerja PAD bisa dicek setiap hari.

Setelah sukses diterapkan di lembaga teknis, sistem online diterapkan di kecamatan. Online dengan kecamatan inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk keperluan Simduk. Setelah semua dinas teknis dan kecamatan online, pada 2007 ini, giliran desa untuk online. Jadi, data antarsatuan kerja, kecamatan ,dan desa akan terpadu.

Lalu berapa anggaran yang dihabiskan Sragen untuk membangun sistem online ini? Menurut Untung Wiyono, untuk membangun sistem online sejak 2002, pemda hanya menghabiskan Rp 1,2 miliar. Kalau menggunakan konsultan dari luar, dibutuhkan lebih dari Rp 7 miliar untuk membangun sistem ini. Murahnya biaya ini karena untuk semua perencanaan, pelaksanaan, dan maintenance dilakukan sendiri oleh personel KPDE.

Selain itu, sistem tersebut tidak menggunakan jaringan telepon, tetapi menggunakan gelombang frekuensi. Frekuensi bisa digunakan secara gratis karena tidak ada yang memanfaatkannya. Karena itu, pemerintah daerah tidak perlu membayar pulsa telepon. Biaya pun bisa ditekan serendah mungkin.

Ada dua gelombang frekuensi yang digunakan untuk jaringan. Jaringan antarsatuan kerja di wilayah kota menggunakan gelombang 2,4 MHz dan 5,8 MHz untuk antarkecamatan.


Kecamatan Sragen, Jawa Tengah adalah salah satu contoh suksesnya penerapan sistem informasi, hasil yang dapat di peroleh dari pemanfaatan sistem informasi antara lain adalah :
1) Penghematan waktu
Pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh beberapa orang dapat dilakukan oleh hanya 1 orang saja, dalam waktu yang tidak lama.
2) Penghematan biaya
Kebutuhan akan tenaga kerja yang mengoperasikan sistem informasi tidak banyak, sehingga dana yang seharusnya untuk menggaji beberapa orang, dapat di hemat untuk keperluan lain
3) Keamanan Data
Data akan aman karena dengan menggunakan sistem informasi, semua data dapat di susun dan disimpan dengan baik dalam sistem database , dan apabila terjadi sesuatu data dapat dengan mudah di backup.


BAB III
PENUTUP

Sistem memiliki peluang kegagalan setiap saat. Komulasi dari peluang ini merupakan peluang kegagalan yang sebenarnya. Keandalan sistem merupakan peluang lawan dari peluang kegagalan. Karena peluang kegagalan terdistribusi komulatif atau selalu naik, keandalan akan selalu menurun setiap saat. Penulis juga memberikan beberapa saran kepada pembaca antara lain:
• Masa perbaikan suatu sistem sebaiknya sesingkat mungkin untuk meningkatkan tingkat ketersediaan sistem.
• Perlu ada batasan sejauh mana kesalahan respon suatu sistem dikatakan kegagalan. Hal ini bisa disebut toleransi sistem yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan respon sistem dapat diterima.

DAFTAR PUSTAKA


HARINDRA WISNU P http://www.scribd.com/doc/8642993/Pengantar-Keandalan-Sistem

http://yayuk05.wordpress.com/2007/10/01/3-kunci-sukses-proyek-perangkat-lunak/

http://www.indonesiaindonesia.com/f/3737-sukses-kabupaten-sragen-terapkan-teknologi-informasi/

Read More..

Tugas Metpen

TUGAS
MANAJEMEN PROYEK
(Dosen : VIKTOR HANDRIANUS.P., ST., MT)


MANAJEMEN PROYEK PEMBUKAAN WARNET RAJAWALI GRAND
DI PALANGKARAYA

Oleh :
BATU KRISNA PATY
DBC 106 052
ALTO AUGUSTIN
DBC 106 057
TONI SEPTIA
DBC 106 068




JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2009


MANAJEMEN PROYEK PEMBUKAAN WARNET RAJAWALI GRAND
DI PALANGKARAYA

Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Internet memiliki fungsi sebagai media komunikasi, Media pertukaran data, Media untuk mencari informasi atau data, dan memberi kemudahan bertransaksi dan berbisnis.
Seperti yang dijelaskan diatas, begitu pentingnya internet untuk masyarakat, namun kemapuan untuk mengakses internet tidak semua lapisan masyarakat bisa merasakannya. Karena disamping tidak semua masyarakat memiliki kemampuan untuk mengoperasikan komputer juga biaya untuk layanan internet yang terbilang mahal. Sehingga terbentuklah usaha yang beranama Warung Internet (Warnet). Warung Internet menyediakan jasa akses internet dengan biaya murah. Dimana pelanggan akan menyewa jasa tersebut dengan biaya yang akan diabayarkan adalah per jamnya dan dengan akses yang bebas.


Table 3-3. Business Case
1.0 Introduction/Background
Secara umum warnet yang akan di buat ini bertujuan untuk :
- memudahkan masyarakat umum untuk dapat menikmati layanan internet
- membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di sekitar warnet
- Sarana untuk untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia dalam bidang komputer khususnya.
2.0 Business Objective
Strategi bisnis dari warnet ini yaitu lokasinya yang berada pada Jl.Rajawali daerah padat penduduk, selain itu keberadaan warnet di sini sangat di perlukan karena berdekatan dengan sekolah dan perguruan tinggi seperti SMPN 3 jekan raya, MTSN Model 2, Universitas PGRI sebagai sarana pendidikan, pencarian informasi.
3.0 Current Situation And Problem/Opportunity Statement
Pada saat ini masyarakat memerlukan fasilitas internet untuk melakukan pencarian informasi, akan tetapi sarana penyedia layanan internet tersebut lokasinya masih berada jauh dari pemukiman penduduk yang membutuhkan layanan internet. Dengan adanya warnet ini masyarakat dapat menikmati layanan internet yang murah dan dekat dengan rumahnya.
4.0 Critical Assumption And Constraints
Dengan adanya warnet ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat khususnya yang bertempat tinggal di sekitar warnet ini. Untuk itu diharapkan warnet ini dapat di gunakan semaksimal mungkin.
5.0 Analysis Of Options And Reccomendation
Kemungkinan pendekatan penyelesaian permasalahan, yaitu :
1. Implementasi konektivitas jaringan warnet lain yang sudah ada.
2. Membuat konektivitas baru dengan provider Internet.
Sesuai dengan hasil diskusi dengan stakeholders, kemungkinan ke 2 dirasakan adalah pilihan pendekatan yang terbaik.
6.0 Preliminary Project Requirements
Hal-hal yang berhubungan dengan proyek pembangunan infrastruktur ini adalah :
1. Pengadaan hardware
Pengadaan hardware pada warnet seperti komputer Box billing, kursi, meja, dan property warnet lainnya
2. Instalasi Jaringan Internet
Meliputi pengadaan hardware untuk kebutuhan jaringan dan instalasi fisik unit-unit dalam kegiatan Internet. Seperti router,hub dan kabel, dan lainnya
3. Instalasi software
Meliputi pembelian software sesuai dengan yang dibutuhkan dan instalasi perangkat lunak pada hardware untuk hubungan langsung dengan kebutuhan pengguna seperti web browser, anti virus dan lain-lain.
4. Hal-hal lain yang kira-kira diperlukan oleh pengguna warnet misalnya Web Cam, Earphone, dll.
7.0 Budget Estimate And Financial Analysis
Perkiraan awal ini berdasar dari jadwal kerja 8 jam sehari (Senin - Jum’at) mulai Pukul 09:00 - 17:00 (Istirahat Pukul 11:30 - 13:00) dan hari Sabtu Pukul 09:00 - 12:00 dengan rencana deadline proyek selama ± 63hari.

Perincian Perkiraan Biaya :
■ Perkiraan Biaya Pengadaan Hardware :
• Ruang Warnet
Kapasitas 20 komputer client/workstation, 1 komputer kasir.
Dengan spesifikasi sebagai berikut (dengan asumsi minimal setara) :

Komputer Client/Workstation
Processor : INTEL DUAL CORE 1.83 GHZ
Motherboard : Asus P5GC-MX/133
Memory (RAM) : V-Gen 1 Gb PC 6400
Monitor : LCD LG 15”
Case : SIMBADA X 806
HDD : 80 GB Hitachi 7200 RPM
VGA : On Board
Soundcard : On Board
Lan Card : On Board
Stabilizer : Bonic Electric
Keyboard + Mouse
Total : @ Rp. 3.500.000,00 Komputer Kasir
Processor : INTEL Core 2 Duo E4600 2.4GHz
Motherboard : GIGABYTE GA EP45-DQ6
Memory (RAM) : V-Gen 2 Gb PC 6400
Monitor : LCD LG 15”
Case : THERMALTEX
DVDrom : SONY DVD/CD RW DRU-V200A
FDD : 1.44 MB SONY
HDD : 250 GB Hitachi 7200 RPM
VGA : Gigabyte GVRX24P512H-B
Soundcard : On Board
Lan Card : On Board
Stabilizer : PROLINK 1000
Keyboard + Mouse
Total : Rp. 4.500.000,00
Lain-lain
Webcam : @ Rp. 500.000,00
Headset Multimedia : @ Rp. 30.000,00
Printer : Rp. 500.000,00
Scanner : Rp. 500.000,00
Speaker : Rp. 500.000,00
Total : Rp. 8.000.000,00
Total Biaya = Rp. 82.500.000,00
■ Perkiraan Biaya peralatan Box Billing dan Instalasi Fisik Jaringan Local Area Network (LAN) :
Meliputi pengadaan hardware untuk kebutuhan jaringan dan istalasi fisik unit-unit dalam Warnet
Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Peripheral
Hub - Switch
Modem
Router
Cable
Instalasi Fisik Jaringan
Lain-lain
Total : Rp. 10.000.000

■ Perkiraan Biaya Instalasi Software :
Meliputi pembelian software sesuai dengan yang dibutuhkan dan instalasi perangkat lunak pada hardware untuk hubungan langsung dengan kebutuhan pengguna.
Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Software dan Instalasi
Software Lisensi Sistem Operasi
Billing warnet
Software-software lain
Instalasi Software pada masing-masing unit komputer
Total : Rp. 5.000.000,00

■ Perkiraan Pengadaan Warnet :
Meliputi instalasi pada frame konektivitas antara unit-unit bisnis dalam lingkup Internet Center dan unit-unit bisnis lainnya.
Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Software dan Instalasi
Instalasi Jaringan
Total : Rp. 1.500.000,00

Rekap Total Perkiraan biaya :
a. Staff
Senior Staff
• Project Manager 1 orang Rp. 15.000.000,00 per bulan Rp. 90.000.000,00
Middle Staff
• Manager Finance 1 orang Rp. 10.000.000,00 per bulan Rp. 60.000.000,00
• Manager IT 1 orang Rp. 10.000.000,00 per bulan Rp. 60.000.000,00
• Manager Teknik 1 orang Rp. 10.000.000,00 per bulan Rp. 60.000.000,00
Junior Staff
• Team Member Finance 2 orang @ Rp. 7.000.000,00 per bulan Rp. 84.000.000,00
• Team Member IT 2 orang @ Rp. 7.000.000,00 per bulan Rp. 84.000.000,00
• Team Member Teknik 2 orang @ Rp. 7.000.000,00 per bulan Rp. 84.000.000,00
Total : Rp. 522.000.000,00
b. Purchasing
• Pengadaan Hardware Rp. 314.000.000,00
• Instalasi Fisik LAN Rp. 10.000.000,00
• Instalasi Software Rp. 300.000.000,00
• Instalasi Jaringan Rp. 150.000.000,00
Total : Rp. 774.000.000,00
c. Lain-lain
• Promosi Rp. 35.000.000,00
• Maintenance Rp. 45.000.000,00
• Lain-lain Rp. 20.000.000,00
Total : Rp. 100.000.000,00

Total Biaya : Rp. 1.426.000.000,00

8.0 Schedule Estimate
Pembangunan jaringan infrastruktur pada proyek ini direncanakan selama ± 63 hari, dengan adanya fleksibilitas pada jadwal dan asumsi nilai sustainability proyek bagi organisasi yang panjang.
9.0 Potential Risks
Terdapat beberapa resiko di dalam proyek ini. Resiko yang utama adalah ketersediaan dan keterlambatan pengiriman barang, faktor kesulitan pemasangan instalasi Listrik dan Jaringan Internet Pada bangunan dan human factor. Dari sisi teknis adalah keberhasilan integrasi ke dalam jaringan yang sudah tersedia. Resiko utama dari segi bisnis adalah investasi biaya dan waktu tanpa mengetahui keuntungan sebenarnya dari proyek ini.
10.0 Exhibits
Analisis finansial untuk Manajemen Proyek pada proyek pembukaan warnet rajawali grand
di palangkaraya di perkirakan pengembalian investasi selama ± 5 tahun.



Table 3-4. Project Charter
Project Title : Manajemen Proyek Pembukaan Warnet Rajawali Grand di Palangkaraya
Project Start Date : April 13, 2009
Project Finish Date : Juni 29, 2009
Budget Information : Organisasi mengalokasikan Rp. 100.000.000,00 untuk proyek ini.
Alokasi biaya terbesar terletak pada pengadaan hardware secara keseluruhan.
Project Manager : Toni Septia, 085252865811, toniseptia18@yahoo.com
Project Objectives : Manajemen Proyek Pembukaan Warnet Rajawali Grand di Palangkaraya ini bertujuan untuk menyediakan jasa layanan internet bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau. Dengan adanya warnet ini masyarakat dapat menikmati layanan internet yang murah dan dekat dengan rumahnya.
Approach :
► Review internal infrastruktur hardware dan jaringan yang sudah tersedia pada unit-unit kegiatan yang lain.
► Mencari pendekatan terbaik dalam instalasi hardware dan jaringan sesuai dengan keadaan sekarang terutama pada struktur bangunan.
► Pembangunan instalasi jaringan dengan melalui pendekatan iterative, untuk mendapatkan feedback dari pengguna Warnet secara berkesinambungan.
► Mencari pendekatan untuk mengukur nilai dari proyek dalam konteks biaya yang rendah selama proyek berlangsung dan setelah proyek selesai.
Roles And Responsibilities :
NAME ROLE POSITION CONTACT INFORMATION
Toni Septia Project Manager General Manager Toniseptia18@yahoo.com
Alto Augustin Manager Finance Finance Manager altoGetAmped@yahoo.com
Bayu Krisna Paty Manager IT IT Manager Narutomatic_2006.com
Viktor H.P Manager Teknik Technical Manager





Table 3-5. Planning Processes and Outputs
Berhubungan dengan batasan proyek yang relatif tidak terlalu besar, dokumen-dokumen perencanaan dapat dijabarkan sebagai berikut :
■ Team Contract (Detail pada Tabel 3.6)
■ Project Scope Statement (Detail pada Tabel 3.7)
■ Project Cost Management (Detail pada Tabel 3.3 sub detail Budget Estimate And Financial Analysis)
■ A Work Breakdown Structure - WBS (Detail pada Tabel 3.8)
■ Gantt Chart (Detail pada lampiran)
■ Network Diagram (Detail pada lampiran)
■ A Project Execution (Detail pada Tabel 3.9)
Table 3-6. Team Contract
Code of Conduct :
Sebagai sebuah tim proyek, hal-hal yang sebaiknya dilakukan :
■ Bekerjasama dalam tim secara proaktif, mengantisipasi masalah-masalah potensial dan kemungkinan upaya pencegahan.
■ Memberikan informasi yang selalu terbuka bagi seluruh anggota tim.
■ Fokus untuk memberikan apa yang terbaik bagi keberhasilan proyek.
Participation :
■ Jujur dan terbuka dalam segala kegiatan proyek.
■ Saling mendorong satu sama lain dalam perbedaan yang ada.
■ Memberikan partisipasi yang terbuka dan adil dalam suatu kesempatan yang ada.
■ Kesediaan dalam membuka diri terhadap adanya perubahan dan ide-ide yang baru.
■ Diskusi sesuai dengan permasalahan yang ada pada satu waktu.
■ Project Manager sebaiknya mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan anggotanya.
Communication :
■ Menggunakan secara maksimal fasilitas-fasilitas yang tersedia dalam hal media komunikasi antar anggota tim. (Meeting, telepon, sms, email, dsb).
■ Mempresentasikan ide-ide secara jelas dan padat.
■ Melakukan diskusi yang terarah dan sistematis.
■ Sebaiknya mempunyai koordinator yang memfasilitasi komunikasi dalam tim.
Problem Solving :
■ Mendorong semua anggota tim untuk aktif berpartisipasi dalam pencarian penyelesaian masalah.
■ Selalu memberikan kritik yang membangun dan fokus pada solusi penyelesaian masalah, dan bukan sebaliknya.
Meeting Guidelines :
■ Perencanaan pertemuan pada hari Senin Minggu Pertama dan hari Sabtu Minggu Ketiga pada setiap bulannya untuk memperlancar komunikasi.
■ Mengadakan pertemuan-pertemuan yang sekiranya dianggap perlu.
■ Membuat agenda dokumentasi untuk semua anggota tim termasuk sponsor dan client advisor.





Table 3-7. Scope Statement
Project Title : Manajemen Proyek Pembangunan WARNET Rajawali Grand di Palangaraya
Date : 12 April 2009
Prepared By : Toni Septia, Project Manager, +6285252865811, Toni_Septia@yahoo.com
Project Justification : Alto augustin, Sponsor berharap proyek ini untuk dapat membantu merealisasi tujuan dalam menunjang kegiatan-kegiatan pengembangan Teknologi Informasi.
Perkiraan awal biaya proyek ini adalah ± Rp. 100.000.000,00 dengan sudah mencakup biaya untuk kejadian tidak terduga. Diharapkan proyek ini dapat mengembalikan nilai investasi selama ± 2 tahun.
Product Characteristics and Requirements :
1. Pengadaan hardware
Meliputi Kapasitas 20 komputer client/workstation dan 1 komputer server/kasir.
2. Instalasi Fisik Jaringan Local Area Network (LAN)
Meliputi pengadaan hardware untuk kebutuhan jaringan dan instalasi fisik unit-unit dalam kegiatan Internet.
3. Instalasi Software
Meliputi pembelian software sesuai dengan yang dibutuhkan dan instalasi perangkat lunak pada hardware untuk hubungan langsung dengan kebutuhan pengguna.
4. Usaha Warnet direncanakan beroperasi setiap hari mulai Pukul. 07:00 – 24:00
Summary of Project Deliverables
Project Management Related Deliverables :
Dalam studi proyek manajemen ini bentuk-bentuk deliverables yang sekiranya relevan adalah Business Case, Project Charter, Kickoff Meeting Form, Team Contract, Scope Statement, Work Breakdown Structure (WBS), Schedule dalam bentuk Gantt Chart, Milestone Report, Cost Baseline, Weekly Status Reports, Final Project Presentation, Client Acceptance Form dan Final Project Report.
Project Success Criteria :
Tujuan utama adalah menyelesaikan proyek ini dalam waktu tiga bulan dengan biaya tidak lebih dari yang sudah direncanakan sebelumnya yaitu Rp. 100.000.000,00.
Pihak sponsor, Alto Augustin menekankan bahwa dalam kurun waktu ± 10 tahun setelah proyek ini diharapakan sudah dapat dirasakan kembali nilai balik investasi. Untuk memenuhi kriteria sukses dalam hal finansial ini tentunya dibutuhkan banyak pemasukan biaya dari pengguna atau konsumen, yang bisa dibantu dengan promosi dan publikasi.
Apabila proyek tidak terlalu terlambat dan biaya membengkak masih dalam taraf yang wajar masih bisa dikatakan proyek ini sukses jika pengembalian investasinya cukup bagus dan mampu mempromosikan citra organisasi secara baik.
Work Breakdown Structure :
1.0. Initiating
1.1. Menentukan Manajer Proyek
1.2. Menentukan Stakeholder
1.3. Menentukan Kasus Bisnis
1.4. Menentukan Project Charter
2.0. Planning
2.1. Pertemuan Awal Proyek
2.2. Menyiapkan Anggaran
2.2.1. Dana Pembayaran Listrik + Internet
2.2.2. Dana Pengadaan unit Komputer
2.2.3. Dana Untuk Gaji Pegawai
2.2.4Dana Pembelian Ruko
2.3. Membuat Perjanjian Kontrak
2.4. Penentuan Tarif Warnet
2.5. Pencarian Pegawai
2.6. Pembuatan Surat Izin Usaha
2.7. Mengidentifikasi, Mendiskusi dan Memprioritas Resiko
3.0. Executing
3.1. Pembelian Ruko
3.2. Pembelian dan Pemasangan Perlengkapan
3.3. Pemasangan dan Instalasi Internet
3.4. Instalasi Software
3.5. Testing Jaringan
3.6. Promosi
3.7. Perhitungan Keuntungan Proyek
4.0. Controlling
4.1. Laporan Status
5.0. Closing
5.1. Pembuatan Laporan Akhir Proyek
5.2. Pembuatan Presentasi Akhir Proyek
5.3. Lessons learned

Table 3-9. Executing Processes and Outputs
Pada Manajemen Proyek Pembangunan WARNET Rajawali Grand ini secara keseluruhan project manager dan masing-masing anggota tim mampu memperlihatkan kerjasama dan komunikasi yang baik dan solid untuk mendapatkan hasil maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
Pada proses eksekusi ini terdapat beberapa perubahan dalam perencanaan management terutama dalam pengadaan hardware karena keterbatasan ketersediaan barang di pasar, tetapi tidak terlalu berakibat banyak, karena masih dapat diganti dengan spesifikasi yang setara dengan kebutuhan yang direncanakan. Dan terdapat beberapa perubahan pada team contract seperti perubahan contact information anggota tim.








Table 3-10. Milestone Report (01/05/07)
MILESTONE DATE STATUS RESPONSIBLE ISSUES/COMMENTS
Initiating
Menentukan Manajen Proyek 01/03/07 Completed Toni Septia
Menentukan Stakeholder 05/03/07 Completed Alto Augustin
Menentukan Kasus Bisnis 09/03/07 Completed Viktor
Menentukan Projek Charter Alto Augustin
Planning
Pertemuan awal Proyek 12/03/07 Completed Semua
Menyiapkan Anggaran 12/03/07 Completed Alto Augustin
Membuat Perjanjian Kontrak 19/03/07 Completed Toni Septia
Penentuan Tarif Warnet 22/03/07 Completed Bayu Krisnapati
Pencarian Pegawai 27/03/07 Completed Semua
Pembuatan Surat Izin Usaha 09/04/07 Completed Viktor
Mengidentifikasikan, mendiskusikan, dan memprioritas resiko usaha Semua
Executing
Pembelian Ruko 12/04/07 Alto Augustin
Pembelian dan Pemasangan Perlengkapan Warnet 28/05/07 Bayu Krisnapati
Pemasangan dan Instalasi Warnet 11/06/07 Bayu Krisnapati
Instalasi Software 20/07/07 Bayu Krisnapati
Tseting Jaringan 27/07/07 Bayu Krisnapati
Promosi 04/08/07 Viktor
Perhitungan Keuntungan Proyek 07/08/07 Viktor
Monitoring And Controlling
Laporan Status Setiap hari Senin Semua
Closing
Menyiapkan Laporan Proyek Akhir 01/09/07 Bayu krisnapati
Menyiapkan Presentasi Akhir Proyek 01/09/07 Bayu Krisnapati
Lesson Learned 02/09/07 Semua


Table 3-11. Monitoring And Controlling Processes and Outputs
Pada studi Manajemen Proyek ini terdapat beberapa perubahan pada rencana manajemen proyek yang ada untuk penyesuaian dengan Project Scope, Jadwal dan Biaya. Project Manager dan anggota tim mengambil langkah-langkah yang memang sekiranya diperlukan.
Seperti pengadaan barang yang tidak menentu biayanya.
Work Completed This Week :
• Pembelian Ruko
• Pemasangan/perakitan pada masing-masing unit komputer di Warung Internet
• Pemasangan kabel jaringan pada masing-masing unit komputer di Warung Internet
• Instalasi kabel jaringan pada tiap unit
• Instalasi software pendukung
Work To Complete Next Week :
• Kelanjutan proses instalasi kabel jaringan dan pengujian cobaan jaringan
What’s Going Well And Why :
Perakitan dan instalasi untuk setiap unit komputer dapat berjalan dengan lancar dikarenakan adanya teknisi pada bagian perakitan dan penginstalan komputer
What’s Not Going Well And Why :
Terdapat beberapa hardware seperti kabel dan konektor yang cacat produksi sehingga harus diganti dengan yang baru dan memerlukan instalasi ulang. Selain itu, pencarian ruko juga memerlukan lokasi yang strategis.
Suggestions/Issues :
• Berkomunikasi dengan penjual hardware, agar barang yang rusak/cacat dapat segera diganti
• Berkomunikasi dengan para kontraktor yang membuat ruko agar dapat menemukan informasi tentang lokasi yang strategis/sering dilalui banyak orang.
Project Changes :
Proyek masih dapat dijalankan sesuai jadwal yang ditentukan, sehingga tidak perlu diadakan perubahan.





Table 3-13. Closing Processes and Output
Project Manager dan anggota tim yang lainnya mempersiapkan laporan final, presentasi final, contract dan laporan lessons learned sebagai output pada proses penutupan proyek.

Table 3-14. Lessons Learned Report
Project Title : Manajemen Proyek Pembukaan Warnet Rajawali Grand Di Palangka Raya
Project Sponsor : -
Project Manager : Toni Septia
Project Dates : April 13, 2009 – June 29, 2009
Final Budget : Rp. 100.000.000,00
1. Did the project meet scope, time, and cost goals?
Proyek berjalan baik sesuai dengan proses management yang telah direncanakan sebelumnya.
2. What were the success criteria listed in the project scope statement?
Project success criteria di dalam project scope statement adalah :
“Tujuan utama adalah menyelesaikan proyek ini dalam waktu 3 bulan dengan biaya tidak lebih dari yang sudah direncanakan sebelumnya. Untuk mencapai kriteria sukses dalam hal finansial ini tentunya dibutuhkan banyak pemasukan biaya dari para pengguna jasa warnet.
Proyek ini boleh dikatakan sukses jika pengembalian investasinya cukup bagus dan mampu mempromosikan citra organisasi secara baik kepada masyarakat umum.”
3. Reflect on whatever or not you met the project success criteria.
Langkah selanjutnya adalah pengkonsentrasian pada pengembalian modal. Kepuasaan pengguna atau konsumen dapat terasa secara langsung dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang.
4. In terms of managing the project, what were the main lessons your team learned from this project?
The main lessons we learned include the following :
■ Organisasi dan project sponsor yang benar-benar support dan terbuka sangat mendukung dalam Keberhasilan suatu proyek tergantung dari penanganan proyek yang dilakukan oleh team dalam menciptakan proyek yang berkualitas.
■ Diperlukan perencanaan yang matang, agar menghindari/mengurangi berbagai kesalahan yang akan timbul Teamwork yang solid sangat penting. Keterbukaan dan komunikasi yang lancar dalam satu tim memegang peranan penting, sehingga menjadi lebih mudah dalam membuat dan mengikuti team contract.
■ Kerjasama antar team jua sangat menentukan keberhasilan proyek, sehingga setiap team diharapkan dapat berpartisipasi untuk berperan aktif pada bidangnya dalam pelaksanaan proyek tersebut.





Proyek Pembukaan Warnet Rajawali Grand
Di Palangka Raya


Meeting Objective : Kickoff Meeting (16/04/09)

Agenda :
• Penyiapan anggaran
• Pembuatan perjanjian kontrak
• Penentuan tarif warnet
• Perencanaan & pencarian pegawai
• Pembuatan surat izin usaha

Action Item Assigned To Due Date
Penyiapan anggaran Alto Augustin 17/04/09
Pembuatan Perjanjian kontrak Toni Septia 21/04/09
Penentuan tarif warnet Bayu 22/04/09
Prencanaan & pencarian pegawai Seluruh anggota tim 23/04/09
Pembuatan surat izin usaha Viktor 02/05/09

Date and time of next meeting : 02/04/07










Client Acceptance/Project Completion Form


Project Name : Pembukaan warnet Rajawali Grand di Palangka Raya
Project Manager : Toni Septia

I (We), the undersigned, acknowledge and accept delivery of the work completed for this project on behalf of our organization. My (Our) signature(s) attest to my (our) agreement that this project has been completed. No further work should be done on this project.

Name Title Signature Date
Bayu - Bayukrisnapaty 02/07/09




1. Was this project completed to your satisfaction? Yes No

2. Please provide the main reasons for your satisfaction or dissatisfaction with this project.
Proyek dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan dengan sebagaimana mestinya.


3. Please provide suggestions on how our organization could improve its project delivery capability in the future.
Pembayarannya diharapkan dapat dipermurah, selain itu perlunya fasilitas pendukung contohnya toilet, soft-drink, dll.





Thank you for your inputs.
REFERENSI


Purbo, O. W., 2001, Buku Pintar Internet Teknologi Warung Internet, Cetakan Kelima, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
www.google.co.id
www.yahoo.co.id


Read More..

Tugas Metpen

TUGAS
MANAJEMEN PROYEK
(Dosen : VIKTOR HANDRIANUS.P., ST., MT)


MANAJEMEN PROYEK PEMBUKAAN WARNET RAJAWALI GRAND
DI PALANGKARAYA

Oleh :
BATU KRISNA PATY
DBC 106 052
ALTO AUGUSTIN
DBC 106 057
TONI SEPTIA
DBC 106 068




JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2009


MANAJEMEN PROYEK PEMBUKAAN WARNET RAJAWALI GRAND
DI PALANGKARAYA

Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Internet memiliki fungsi sebagai media komunikasi, Media pertukaran data, Media untuk mencari informasi atau data, dan memberi kemudahan bertransaksi dan berbisnis.
Seperti yang dijelaskan diatas, begitu pentingnya internet untuk masyarakat, namun kemapuan untuk mengakses internet tidak semua lapisan masyarakat bisa merasakannya. Karena disamping tidak semua masyarakat memiliki kemampuan untuk mengoperasikan komputer juga biaya untuk layanan internet yang terbilang mahal. Sehingga terbentuklah usaha yang beranama Warung Internet (Warnet). Warung Internet menyediakan jasa akses internet dengan biaya murah. Dimana pelanggan akan menyewa jasa tersebut dengan biaya yang akan diabayarkan adalah per jamnya dan dengan akses yang bebas.


Table 3-3. Business Case
1.0 Introduction/Background
Secara umum warnet yang akan di buat ini bertujuan untuk :
- memudahkan masyarakat umum untuk dapat menikmati layanan internet
- membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di sekitar warnet
- Sarana untuk untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia dalam bidang komputer khususnya.
2.0 Business Objective
Strategi bisnis dari warnet ini yaitu lokasinya yang berada pada Jl.Rajawali daerah padat penduduk, selain itu keberadaan warnet di sini sangat di perlukan karena berdekatan dengan sekolah dan perguruan tinggi seperti SMPN 3 jekan raya, MTSN Model 2, Universitas PGRI sebagai sarana pendidikan, pencarian informasi.
3.0 Current Situation And Problem/Opportunity Statement
Pada saat ini masyarakat memerlukan fasilitas internet untuk melakukan pencarian informasi, akan tetapi sarana penyedia layanan internet tersebut lokasinya masih berada jauh dari pemukiman penduduk yang membutuhkan layanan internet. Dengan adanya warnet ini masyarakat dapat menikmati layanan internet yang murah dan dekat dengan rumahnya.
4.0 Critical Assumption And Constraints
Dengan adanya warnet ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat khususnya yang bertempat tinggal di sekitar warnet ini. Untuk itu diharapkan warnet ini dapat di gunakan semaksimal mungkin.
5.0 Analysis Of Options And Reccomendation
Kemungkinan pendekatan penyelesaian permasalahan, yaitu :
1. Implementasi konektivitas jaringan warnet lain yang sudah ada.
2. Membuat konektivitas baru dengan provider Internet.
Sesuai dengan hasil diskusi dengan stakeholders, kemungkinan ke 2 dirasakan adalah pilihan pendekatan yang terbaik.
6.0 Preliminary Project Requirements
Hal-hal yang berhubungan dengan proyek pembangunan infrastruktur ini adalah :
1. Pengadaan hardware
Pengadaan hardware pada warnet seperti komputer Box billing, kursi, meja, dan property warnet lainnya
2. Instalasi Jaringan Internet
Meliputi pengadaan hardware untuk kebutuhan jaringan dan instalasi fisik unit-unit dalam kegiatan Internet. Seperti router,hub dan kabel, dan lainnya
3. Instalasi software
Meliputi pembelian software sesuai dengan yang dibutuhkan dan instalasi perangkat lunak pada hardware untuk hubungan langsung dengan kebutuhan pengguna seperti web browser, anti virus dan lain-lain.
4. Hal-hal lain yang kira-kira diperlukan oleh pengguna warnet misalnya Web Cam, Earphone, dll.
7.0 Budget Estimate And Financial Analysis
Perkiraan awal ini berdasar dari jadwal kerja 8 jam sehari (Senin - Jum’at) mulai Pukul 09:00 - 17:00 (Istirahat Pukul 11:30 - 13:00) dan hari Sabtu Pukul 09:00 - 12:00 dengan rencana deadline proyek selama ± 63hari.

Perincian Perkiraan Biaya :
■ Perkiraan Biaya Pengadaan Hardware :
• Ruang Warnet
Kapasitas 20 komputer client/workstation, 1 komputer kasir.
Dengan spesifikasi sebagai berikut (dengan asumsi minimal setara) :

Komputer Client/Workstation
Processor : INTEL DUAL CORE 1.83 GHZ
Motherboard : Asus P5GC-MX/133
Memory (RAM) : V-Gen 1 Gb PC 6400
Monitor : LCD LG 15”
Case : SIMBADA X 806
HDD : 80 GB Hitachi 7200 RPM
VGA : On Board
Soundcard : On Board
Lan Card : On Board
Stabilizer : Bonic Electric
Keyboard + Mouse
Total : @ Rp. 3.500.000,00 Komputer Kasir
Processor : INTEL Core 2 Duo E4600 2.4GHz
Motherboard : GIGABYTE GA EP45-DQ6
Memory (RAM) : V-Gen 2 Gb PC 6400
Monitor : LCD LG 15”
Case : THERMALTEX
DVDrom : SONY DVD/CD RW DRU-V200A
FDD : 1.44 MB SONY
HDD : 250 GB Hitachi 7200 RPM
VGA : Gigabyte GVRX24P512H-B
Soundcard : On Board
Lan Card : On Board
Stabilizer : PROLINK 1000
Keyboard + Mouse
Total : Rp. 4.500.000,00
Lain-lain
Webcam : @ Rp. 500.000,00
Headset Multimedia : @ Rp. 30.000,00
Printer : Rp. 500.000,00
Scanner : Rp. 500.000,00
Speaker : Rp. 500.000,00
Total : Rp. 8.000.000,00
Total Biaya = Rp. 82.500.000,00
■ Perkiraan Biaya peralatan Box Billing dan Instalasi Fisik Jaringan Local Area Network (LAN) :
Meliputi pengadaan hardware untuk kebutuhan jaringan dan istalasi fisik unit-unit dalam Warnet
Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Peripheral
Hub - Switch
Modem
Router
Cable
Instalasi Fisik Jaringan
Lain-lain
Total : Rp. 10.000.000

■ Perkiraan Biaya Instalasi Software :
Meliputi pembelian software sesuai dengan yang dibutuhkan dan instalasi perangkat lunak pada hardware untuk hubungan langsung dengan kebutuhan pengguna.
Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Software dan Instalasi
Software Lisensi Sistem Operasi
Billing warnet
Software-software lain
Instalasi Software pada masing-masing unit komputer
Total : Rp. 5.000.000,00

■ Perkiraan Pengadaan Warnet :
Meliputi instalasi pada frame konektivitas antara unit-unit bisnis dalam lingkup Internet Center dan unit-unit bisnis lainnya.
Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Software dan Instalasi
Instalasi Jaringan
Total : Rp. 1.500.000,00

Rekap Total Perkiraan biaya :
a. Staff
Senior Staff
• Project Manager 1 orang Rp. 15.000.000,00 per bulan Rp. 90.000.000,00
Middle Staff
• Manager Finance 1 orang Rp. 10.000.000,00 per bulan Rp. 60.000.000,00
• Manager IT 1 orang Rp. 10.000.000,00 per bulan Rp. 60.000.000,00
• Manager Teknik 1 orang Rp. 10.000.000,00 per bulan Rp. 60.000.000,00
Junior Staff
• Team Member Finance 2 orang @ Rp. 7.000.000,00 per bulan Rp. 84.000.000,00
• Team Member IT 2 orang @ Rp. 7.000.000,00 per bulan Rp. 84.000.000,00
• Team Member Teknik 2 orang @ Rp. 7.000.000,00 per bulan Rp. 84.000.000,00
Total : Rp. 522.000.000,00
b. Purchasing
• Pengadaan Hardware Rp. 314.000.000,00
• Instalasi Fisik LAN Rp. 10.000.000,00
• Instalasi Software Rp. 300.000.000,00
• Instalasi Jaringan Rp. 150.000.000,00
Total : Rp. 774.000.000,00
c. Lain-lain
• Promosi Rp. 35.000.000,00
• Maintenance Rp. 45.000.000,00
• Lain-lain Rp. 20.000.000,00
Total : Rp. 100.000.000,00

Total Biaya : Rp. 1.426.000.000,00

8.0 Schedule Estimate
Pembangunan jaringan infrastruktur pada proyek ini direncanakan selama ± 63 hari, dengan adanya fleksibilitas pada jadwal dan asumsi nilai sustainability proyek bagi organisasi yang panjang.
9.0 Potential Risks
Terdapat beberapa resiko di dalam proyek ini. Resiko yang utama adalah ketersediaan dan keterlambatan pengiriman barang, faktor kesulitan pemasangan instalasi Listrik dan Jaringan Internet Pada bangunan dan human factor. Dari sisi teknis adalah keberhasilan integrasi ke dalam jaringan yang sudah tersedia. Resiko utama dari segi bisnis adalah investasi biaya dan waktu tanpa mengetahui keuntungan sebenarnya dari proyek ini.
10.0 Exhibits
Analisis finansial untuk Manajemen Proyek pada proyek pembukaan warnet rajawali grand
di palangkaraya di perkirakan pengembalian investasi selama ± 5 tahun.



Table 3-4. Project Charter
Project Title : Manajemen Proyek Pembukaan Warnet Rajawali Grand di Palangkaraya
Project Start Date : April 13, 2009
Project Finish Date : Juni 29, 2009
Budget Information : Organisasi mengalokasikan Rp. 100.000.000,00 untuk proyek ini.
Alokasi biaya terbesar terletak pada pengadaan hardware secara keseluruhan.
Project Manager : Toni Septia, 085252865811, toniseptia18@yahoo.com
Project Objectives : Manajemen Proyek Pembukaan Warnet Rajawali Grand di Palangkaraya ini bertujuan untuk menyediakan jasa layanan internet bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau. Dengan adanya warnet ini masyarakat dapat menikmati layanan internet yang murah dan dekat dengan rumahnya.
Approach :
► Review internal infrastruktur hardware dan jaringan yang sudah tersedia pada unit-unit kegiatan yang lain.
► Mencari pendekatan terbaik dalam instalasi hardware dan jaringan sesuai dengan keadaan sekarang terutama pada struktur bangunan.
► Pembangunan instalasi jaringan dengan melalui pendekatan iterative, untuk mendapatkan feedback dari pengguna Warnet secara berkesinambungan.
► Mencari pendekatan untuk mengukur nilai dari proyek dalam konteks biaya yang rendah selama proyek berlangsung dan setelah proyek selesai.
Roles And Responsibilities :
NAME ROLE POSITION CONTACT INFORMATION
Toni Septia Project Manager General Manager Toniseptia18@yahoo.com
Alto Augustin Manager Finance Finance Manager altoGetAmped@yahoo.com
Bayu Krisna Paty Manager IT IT Manager Narutomatic_2006.com
Viktor H.P Manager Teknik Technical Manager





Table 3-5. Planning Processes and Outputs
Berhubungan dengan batasan proyek yang relatif tidak terlalu besar, dokumen-dokumen perencanaan dapat dijabarkan sebagai berikut :
■ Team Contract (Detail pada Tabel 3.6)
■ Project Scope Statement (Detail pada Tabel 3.7)
■ Project Cost Management (Detail pada Tabel 3.3 sub detail Budget Estimate And Financial Analysis)
■ A Work Breakdown Structure - WBS (Detail pada Tabel 3.8)
■ Gantt Chart (Detail pada lampiran)
■ Network Diagram (Detail pada lampiran)
■ A Project Execution (Detail pada Tabel 3.9)
Table 3-6. Team Contract
Code of Conduct :
Sebagai sebuah tim proyek, hal-hal yang sebaiknya dilakukan :
■ Bekerjasama dalam tim secara proaktif, mengantisipasi masalah-masalah potensial dan kemungkinan upaya pencegahan.
■ Memberikan informasi yang selalu terbuka bagi seluruh anggota tim.
■ Fokus untuk memberikan apa yang terbaik bagi keberhasilan proyek.
Participation :
■ Jujur dan terbuka dalam segala kegiatan proyek.
■ Saling mendorong satu sama lain dalam perbedaan yang ada.
■ Memberikan partisipasi yang terbuka dan adil dalam suatu kesempatan yang ada.
■ Kesediaan dalam membuka diri terhadap adanya perubahan dan ide-ide yang baru.
■ Diskusi sesuai dengan permasalahan yang ada pada satu waktu.
■ Project Manager sebaiknya mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan anggotanya.
Communication :
■ Menggunakan secara maksimal fasilitas-fasilitas yang tersedia dalam hal media komunikasi antar anggota tim. (Meeting, telepon, sms, email, dsb).
■ Mempresentasikan ide-ide secara jelas dan padat.
■ Melakukan diskusi yang terarah dan sistematis.
■ Sebaiknya mempunyai koordinator yang memfasilitasi komunikasi dalam tim.
Problem Solving :
■ Mendorong semua anggota tim untuk aktif berpartisipasi dalam pencarian penyelesaian masalah.
■ Selalu memberikan kritik yang membangun dan fokus pada solusi penyelesaian masalah, dan bukan sebaliknya.
Meeting Guidelines :
■ Perencanaan pertemuan pada hari Senin Minggu Pertama dan hari Sabtu Minggu Ketiga pada setiap bulannya untuk memperlancar komunikasi.
■ Mengadakan pertemuan-pertemuan yang sekiranya dianggap perlu.
■ Membuat agenda dokumentasi untuk semua anggota tim termasuk sponsor dan client advisor.





Table 3-7. Scope Statement
Project Title : Manajemen Proyek Pembangunan WARNET Rajawali Grand di Palangaraya
Date : 12 April 2009
Prepared By : Toni Septia, Project Manager, +6285252865811, Toni_Septia@yahoo.com
Project Justification : Alto augustin, Sponsor berharap proyek ini untuk dapat membantu merealisasi tujuan dalam menunjang kegiatan-kegiatan pengembangan Teknologi Informasi.
Perkiraan awal biaya proyek ini adalah ± Rp. 100.000.000,00 dengan sudah mencakup biaya untuk kejadian tidak terduga. Diharapkan proyek ini dapat mengembalikan nilai investasi selama ± 2 tahun.
Product Characteristics and Requirements :
1. Pengadaan hardware
Meliputi Kapasitas 20 komputer client/workstation dan 1 komputer server/kasir.
2. Instalasi Fisik Jaringan Local Area Network (LAN)
Meliputi pengadaan hardware untuk kebutuhan jaringan dan instalasi fisik unit-unit dalam kegiatan Internet.
3. Instalasi Software
Meliputi pembelian software sesuai dengan yang dibutuhkan dan instalasi perangkat lunak pada hardware untuk hubungan langsung dengan kebutuhan pengguna.
4. Usaha Warnet direncanakan beroperasi setiap hari mulai Pukul. 07:00 – 24:00
Summary of Project Deliverables
Project Management Related Deliverables :
Dalam studi proyek manajemen ini bentuk-bentuk deliverables yang sekiranya relevan adalah Business Case, Project Charter, Kickoff Meeting Form, Team Contract, Scope Statement, Work Breakdown Structure (WBS), Schedule dalam bentuk Gantt Chart, Milestone Report, Cost Baseline, Weekly Status Reports, Final Project Presentation, Client Acceptance Form dan Final Project Report.
Project Success Criteria :
Tujuan utama adalah menyelesaikan proyek ini dalam waktu tiga bulan dengan biaya tidak lebih dari yang sudah direncanakan sebelumnya yaitu Rp. 100.000.000,00.
Pihak sponsor, Alto Augustin menekankan bahwa dalam kurun waktu ± 10 tahun setelah proyek ini diharapakan sudah dapat dirasakan kembali nilai balik investasi. Untuk memenuhi kriteria sukses dalam hal finansial ini tentunya dibutuhkan banyak pemasukan biaya dari pengguna atau konsumen, yang bisa dibantu dengan promosi dan publikasi.
Apabila proyek tidak terlalu terlambat dan biaya membengkak masih dalam taraf yang wajar masih bisa dikatakan proyek ini sukses jika pengembalian investasinya cukup bagus dan mampu mempromosikan citra organisasi secara baik.
Work Breakdown Structure :
1.0. Initiating
1.1. Menentukan Manajer Proyek
1.2. Menentukan Stakeholder
1.3. Menentukan Kasus Bisnis
1.4. Menentukan Project Charter
2.0. Planning
2.1. Pertemuan Awal Proyek
2.2. Menyiapkan Anggaran
2.2.1. Dana Pembayaran Listrik + Internet
2.2.2. Dana Pengadaan unit Komputer
2.2.3. Dana Untuk Gaji Pegawai
2.2.4Dana Pembelian Ruko
2.3. Membuat Perjanjian Kontrak
2.4. Penentuan Tarif Warnet
2.5. Pencarian Pegawai
2.6. Pembuatan Surat Izin Usaha
2.7. Mengidentifikasi, Mendiskusi dan Memprioritas Resiko
3.0. Executing
3.1. Pembelian Ruko
3.2. Pembelian dan Pemasangan Perlengkapan
3.3. Pemasangan dan Instalasi Internet
3.4. Instalasi Software
3.5. Testing Jaringan
3.6. Promosi
3.7. Perhitungan Keuntungan Proyek
4.0. Controlling
4.1. Laporan Status
5.0. Closing
5.1. Pembuatan Laporan Akhir Proyek
5.2. Pembuatan Presentasi Akhir Proyek
5.3. Lessons learned

Table 3-9. Executing Processes and Outputs
Pada Manajemen Proyek Pembangunan WARNET Rajawali Grand ini secara keseluruhan project manager dan masing-masing anggota tim mampu memperlihatkan kerjasama dan komunikasi yang baik dan solid untuk mendapatkan hasil maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
Pada proses eksekusi ini terdapat beberapa perubahan dalam perencanaan management terutama dalam pengadaan hardware karena keterbatasan ketersediaan barang di pasar, tetapi tidak terlalu berakibat banyak, karena masih dapat diganti dengan spesifikasi yang setara dengan kebutuhan yang direncanakan. Dan terdapat beberapa perubahan pada team contract seperti perubahan contact information anggota tim.








Table 3-10. Milestone Report (01/05/07)
MILESTONE DATE STATUS RESPONSIBLE ISSUES/COMMENTS
Initiating
Menentukan Manajen Proyek 01/03/07 Completed Toni Septia
Menentukan Stakeholder 05/03/07 Completed Alto Augustin
Menentukan Kasus Bisnis 09/03/07 Completed Viktor
Menentukan Projek Charter Alto Augustin
Planning
Pertemuan awal Proyek 12/03/07 Completed Semua
Menyiapkan Anggaran 12/03/07 Completed Alto Augustin
Membuat Perjanjian Kontrak 19/03/07 Completed Toni Septia
Penentuan Tarif Warnet 22/03/07 Completed Bayu Krisnapati
Pencarian Pegawai 27/03/07 Completed Semua
Pembuatan Surat Izin Usaha 09/04/07 Completed Viktor
Mengidentifikasikan, mendiskusikan, dan memprioritas resiko usaha Semua
Executing
Pembelian Ruko 12/04/07 Alto Augustin
Pembelian dan Pemasangan Perlengkapan Warnet 28/05/07 Bayu Krisnapati
Pemasangan dan Instalasi Warnet 11/06/07 Bayu Krisnapati
Instalasi Software 20/07/07 Bayu Krisnapati
Tseting Jaringan 27/07/07 Bayu Krisnapati
Promosi 04/08/07 Viktor
Perhitungan Keuntungan Proyek 07/08/07 Viktor
Monitoring And Controlling
Laporan Status Setiap hari Senin Semua
Closing
Menyiapkan Laporan Proyek Akhir 01/09/07 Bayu krisnapati
Menyiapkan Presentasi Akhir Proyek 01/09/07 Bayu Krisnapati
Lesson Learned 02/09/07 Semua


Table 3-11. Monitoring And Controlling Processes and Outputs
Pada studi Manajemen Proyek ini terdapat beberapa perubahan pada rencana manajemen proyek yang ada untuk penyesuaian dengan Project Scope, Jadwal dan Biaya. Project Manager dan anggota tim mengambil langkah-langkah yang memang sekiranya diperlukan.
Seperti pengadaan barang yang tidak menentu biayanya.
Work Completed This Week :
• Pembelian Ruko
• Pemasangan/perakitan pada masing-masing unit komputer di Warung Internet
• Pemasangan kabel jaringan pada masing-masing unit komputer di Warung Internet
• Instalasi kabel jaringan pada tiap unit
• Instalasi software pendukung
Work To Complete Next Week :
• Kelanjutan proses instalasi kabel jaringan dan pengujian cobaan jaringan
What’s Going Well And Why :
Perakitan dan instalasi untuk setiap unit komputer dapat berjalan dengan lancar dikarenakan adanya teknisi pada bagian perakitan dan penginstalan komputer
What’s Not Going Well And Why :
Terdapat beberapa hardware seperti kabel dan konektor yang cacat produksi sehingga harus diganti dengan yang baru dan memerlukan instalasi ulang. Selain itu, pencarian ruko juga memerlukan lokasi yang strategis.
Suggestions/Issues :
• Berkomunikasi dengan penjual hardware, agar barang yang rusak/cacat dapat segera diganti
• Berkomunikasi dengan para kontraktor yang membuat ruko agar dapat menemukan informasi tentang lokasi yang strategis/sering dilalui banyak orang.
Project Changes :
Proyek masih dapat dijalankan sesuai jadwal yang ditentukan, sehingga tidak perlu diadakan perubahan.





Table 3-13. Closing Processes and Output
Project Manager dan anggota tim yang lainnya mempersiapkan laporan final, presentasi final, contract dan laporan lessons learned sebagai output pada proses penutupan proyek.

Table 3-14. Lessons Learned Report
Project Title : Manajemen Proyek Pembukaan Warnet Rajawali Grand Di Palangka Raya
Project Sponsor : -
Project Manager : Toni Septia
Project Dates : April 13, 2009 – June 29, 2009
Final Budget : Rp. 100.000.000,00
1. Did the project meet scope, time, and cost goals?
Proyek berjalan baik sesuai dengan proses management yang telah direncanakan sebelumnya.
2. What were the success criteria listed in the project scope statement?
Project success criteria di dalam project scope statement adalah :
“Tujuan utama adalah menyelesaikan proyek ini dalam waktu 3 bulan dengan biaya tidak lebih dari yang sudah direncanakan sebelumnya. Untuk mencapai kriteria sukses dalam hal finansial ini tentunya dibutuhkan banyak pemasukan biaya dari para pengguna jasa warnet.
Proyek ini boleh dikatakan sukses jika pengembalian investasinya cukup bagus dan mampu mempromosikan citra organisasi secara baik kepada masyarakat umum.”
3. Reflect on whatever or not you met the project success criteria.
Langkah selanjutnya adalah pengkonsentrasian pada pengembalian modal. Kepuasaan pengguna atau konsumen dapat terasa secara langsung dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang.
4. In terms of managing the project, what were the main lessons your team learned from this project?
The main lessons we learned include the following :
■ Organisasi dan project sponsor yang benar-benar support dan terbuka sangat mendukung dalam Keberhasilan suatu proyek tergantung dari penanganan proyek yang dilakukan oleh team dalam menciptakan proyek yang berkualitas.
■ Diperlukan perencanaan yang matang, agar menghindari/mengurangi berbagai kesalahan yang akan timbul Teamwork yang solid sangat penting. Keterbukaan dan komunikasi yang lancar dalam satu tim memegang peranan penting, sehingga menjadi lebih mudah dalam membuat dan mengikuti team contract.
■ Kerjasama antar team jua sangat menentukan keberhasilan proyek, sehingga setiap team diharapkan dapat berpartisipasi untuk berperan aktif pada bidangnya dalam pelaksanaan proyek tersebut.





Proyek Pembukaan Warnet Rajawali Grand
Di Palangka Raya


Meeting Objective : Kickoff Meeting (16/04/09)

Agenda :
• Penyiapan anggaran
• Pembuatan perjanjian kontrak
• Penentuan tarif warnet
• Perencanaan & pencarian pegawai
• Pembuatan surat izin usaha

Action Item Assigned To Due Date
Penyiapan anggaran Alto Augustin 17/04/09
Pembuatan Perjanjian kontrak Toni Septia 21/04/09
Penentuan tarif warnet Bayu 22/04/09
Prencanaan & pencarian pegawai Seluruh anggota tim 23/04/09
Pembuatan surat izin usaha Viktor 02/05/09

Date and time of next meeting : 02/04/07










Client Acceptance/Project Completion Form


Project Name : Pembukaan warnet Rajawali Grand di Palangka Raya
Project Manager : Toni Septia

I (We), the undersigned, acknowledge and accept delivery of the work completed for this project on behalf of our organization. My (Our) signature(s) attest to my (our) agreement that this project has been completed. No further work should be done on this project.

Name Title Signature Date
Bayu - Bayukrisnapaty 02/07/09




1. Was this project completed to your satisfaction? Yes No

2. Please provide the main reasons for your satisfaction or dissatisfaction with this project.
Proyek dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan dengan sebagaimana mestinya.


3. Please provide suggestions on how our organization could improve its project delivery capability in the future.
Pembayarannya diharapkan dapat dipermurah, selain itu perlunya fasilitas pendukung contohnya toilet, soft-drink, dll.





Thank you for your inputs.
REFERENSI


Purbo, O. W., 2001, Buku Pintar Internet Teknologi Warung Internet, Cetakan Kelima, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
www.google.co.id
www.yahoo.co.id


Read More..